JATIMTIMES - Uji coba penerapan gate parkir elektronik atau smart gate parking di Alun-alun Kota Batu masih terus dievaluasi. Salah satunya pada alur parkir baru dan pintu keluar-masuk kawasan yang masih membuat wisatawan bingung. Sejumlah perubahan diterapkan hingga kini masih mengalami penyesuaian dan pembiasaan.
Menurut pantauan di lokasi, alur kendaraan memasuki area parkir mengalami beberapa perubahan. Mulanya diterapkan jika pintu masuk hanya boleh dari gerbang Jalan Sudiro Selatan, dan keluar melalui Jalan Sudiro Utara dan Jalan Munif.
Baca Juga : Natal: Arus Tol Malang-Pandaan Membludak, Ribuan Kendaraan Melintas per Jam
Kebijakan awal itu tak berjalan efektif. Wisatawan masih berlalu-lalang gate parkir Munif. Terutama pengguna roda dua yang belum terbiasa. Alur kemudian diubah menjadi dua jalur masuk yakni Munif dan Sudiro Selatan. Namun kendaraan roda empat tetap hanya diperbolehkan akses pintu masuk melalui Jalan Sudiro Selatan.
Hingga kini diterapkan memasuki Nataru pada Kamis (25/12/2025), alur parkir di Alun-Alun Kota Wisata Batu juga masih belum tertib. Wisatawan yang seharusnya hanya bisa masuk di Jalan Sudiro Selatan dan Jalan Munif, kini ketiga titik pintu gate justru masih bebas keluar masuk. Bahkan, beberapa wisatawan masih tampak kebingungan saat ingin memarkirkan kendaraannya.
Salah seorang wisatawan asal Yogyakarta, Bella Amalia, mengaku tak masalah dengan pemasangan smart gate parking tersebut. Hanya saja, minimnya rambu penunjuk jalan menuju pintu parkir menjadi masalah saat hendak memarkirkan mobilnya di kawasan Alun-Alun Kota Wisata Batu.
"Saya kebetulan hanya mengandalkan google maps, jadi masuk jalan searah dan muter-muter lumayan bingung," terang Bella saat ditemui, belum lama ini.
Padahal, bukan kali pertamanya ia mengunjungi Kota Batu. Biasanya, Bella melintas dari arah Jalan Agus Salim dan memarkirkan mobilnya di depan Bakso Kota Cak Man. Sayangnya, sesampainya di perempatan, ada perubahan layout area perparkiran mobil.
"Sempat lewat di Jalan Wage Rudolf, tapi lahan parkir ke Jalan Sudiro Selatan itu tidak kelihatan. Terpaksa memutar karena jalur satu arah," ceritanya.
Dengan kondisi itu, Bella menilai rambu atau penanda menjadi solusi strategis untuk memudahkan wisatawan. Khususnya di titik-titik krusial menuju area alun-alun. Selain itu, pemberian informasi detail bisa dilakukan melalui media sosial.
Dia meyakini informasi tersebut akan menjadi catatan penting wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Batu dengan lebih nyaman. Wisatawan lain, Dedik Suryadi, asal Kabupaten Malang juga mengaku cukup bingung dengan perubahan layout parkir Alun-alun. Beberapa perubahan membuat dirinya harus membiasakan diri. Dia mulanya masuk melalui pintu Jalan Munif dan berusaha mencari parkir.
Baca Juga : Pemkab Jombang Berhasil Bebaskan 11.576 Meter Persegi Lahan Sekolah Rakyat
"Sayangnya, petugas dan jukir di sini kurang proaktif, jadi saya kesulitan cari tempat kosong," ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu Hendry Suseno mengaku masih ada beberapa evaluasi. Ia membenarkan bahwa telah ada perubahan pada pembatasan pintu masuk yang sebelumnya hanya di Jalan Sudiro Selatan.
"Sekarang sudah bisa masuk dari Munif di sisi kiri itu. Sebelumnya kurang efektif kalau satu pintu masuk," ujar Hendry saat ditemui terpisah.
Ia menyebut, alur yang saat ini diterapkan masih diuji. Efektif atau tidaknya alur tersebut akan menjadi pertimbangan pemberlakuan secara permanen.
"Banyak evaluasi, kalau pintu masuk ada beberapa sisi diuji coba. Kalau efektif tidak apa-apa, tapi kalau misal masuk keluar berbarengan seperti apa. Sekarang juga masih manual (karcis), kami utamakan tata kelola dulu," ringkasnya.
