JATIMTIMES - Membaca Al-Quran bukan sekadar ibadah harian, melainkan juga pintu besar menuju pahala yang luar biasa. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa siapa saja yang membaca 100 ayat Al-Quran pada suatu malam, maka ia akan dicatat memperoleh pahala setara dengan orang yang salat semalam suntuk.
Hadis ini diriwayatkan oleh Ahmad dan disahkan dalam Kitab Shahih Al Jami’. Pesan ini memberi gambaran betapa besarnya anugerah yang Allah janjikan bagi hamba-Nya yang mau meluangkan waktu membaca ayat-ayat suci, meski hanya selembar demi selembar setiap malam.
Baca Juga : Pria di Malang Diduga Buta Usai Jalani Operasi Katarak di RSU Pindad
Seorang ulama bernama Ustaz Abu Yahya Badrusalam Lc menekankan bahwa target membaca 100 ayat bukanlah sesuatu yang mustahil. Caranya dapat diintegrasikan ke dalam salat sunah malam seperti Tahajud dan Witir. Menurut dia, setiap rakaat bisa diatur dengan membaca surat-surat pendek atau menengah agar total bacaan mendekati angka 100 ayat. Misalnya, di rakaat pertama membaca QS Asy-Syams yang terdiri dari 15 ayat, lalu pada rakaat kedua membaca QS Adh-Dhuha dengan 11 ayat.
Setelah salam, jumlah yang terbaca sudah 26 ayat. Kemudian pada rakaat berikutnya dapat ditambah QS Al-Buruj dengan 22 ayat dan QS Al-Qadr dengan 5 ayat, sehingga bertambah 27 ayat lagi. Dari dua rangkaian salat tersebut, total ayat yang sudah dibaca mencapai 53 ayat. Jika pola ini diteruskan, maka dalam satu malam seorang Muslim bisa menuntaskan bacaan minimal 100 ayat.
Ustad Abu Yahya menegaskan, amalan ini bukan hanya sekadar mengisi malam dengan bacaan, melainkan juga membangun kedekatan dengan Allah. “Jika istikamah, insya Allah pahala salat sepanjang malam sebagaimana janji Rasulullah akan kita dapatkan,” ucapnya.
Hadis lain yang diriwayatkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam semakin memperkuat keutamaan membaca Al-Quran dalam jumlah tertentu. Disebutkan bahwa orang yang membaca 10 ayat di malam hari tidak akan dicatat sebagai bagian dari orang-orang yang lalai. Sementara mereka yang membaca 100 ayat akan tercatat sebagai hamba yang taat. Dan siapa yang membaca hingga 1.000 ayat, maka akan termasuk golongan orang yang mengumpulkan pahala dalam jumlah besar. Dengan kata lain, tingkatan amal seorang muslim di malam hari bisa meningkat sesuai jumlah ayat yang ia baca, sekaligus memperlihatkan bagaimana Allah memberikan kelapangan pahala dari setiap bacaan.
Ulama klasik juga menaruh perhatian besar terhadap amalan ini. Al-Imam Al-Amiri dalam kitab Al-Bahjah menyampaikan bahwa seorang Muslim sebaiknya berusaha mengkhatamkan Al-Quran dua kali dalam sebulan: sekali di malam hari melalui salat malam dan sekali lagi di siang hari. Menurut dia, amalan ini bukanlah sesuatu yang sulit jika dilakukan dengan kesungguhan dan taufik dari Allah Ta’ala.
Baca Juga : Bupati Sanusi Tinjau Sekolah Rakyat Terintegrasi: 100 Anak Kabupaten Malang Sekolah di Sini
Pernyataan tersebut sejalan dengan semangat Islam yang mendorong umatnya untuk selalu berinteraksi dengan Al-Quran, tidak hanya dalam bentuk bacaan ritual, tetapi juga dalam bentuk tadabur dan pemahaman makna.
Membiasakan diri membaca 100 ayat Al-Quran setiap malam bukanlah sekadar aktivitas rutin, melainkan latihan spiritual yang bisa menghidupkan hati dan membersihkan jiwa. Ibadah ini tidak hanya membawa pahala besar, tetapi juga membuat seseorang terhindar dari kelalaian, menjaga kedekatan dengan Allah, dan memperkuat kesadaran bahwa malam adalah waktu terbaik untuk bermunajat.
Dengan demikian, setiap muslim memiliki kesempatan luas untuk meraih keberkahan malam melalui lantunan ayat-ayat suci, meski hanya dari sudut rumah yang sederhana, dengan niat ikhlas dan hati yang lapang.