free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Batu yang Memberi Salam kepada Rasulullah: Kisah Irhashat dan Hikmah Selawat

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

09 - Sep - 2025, 14:42

Placeholder
Ilustrasi batu yang memberikan (ist)

JATIMTIMES - Sejarah Islam menyimpan banyak kisah penuh makna, salah satunya yang disampaikan Ustaz Miftah El-Banjary tentang sebuah batu yang memberi salam kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Cerita ini bukan sekadar dongeng, melainkan bagian dari irhashat, tanda-tanda luar biasa yang hadir sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul.

Menurut penuturan Ustaz Miftah, yang dikenal sebagai pakar linguistik Arab dan tafsir Al-Qur’an, di Kota Makkah pernah terjadi peristiwa langka. Sebuah batu di salah satu jalan yang kerap dilalui Nabi Muhammad SAW senantiasa mengucapkan salam, “Assalamualaik ya Nabiyallah!” meski saat itu belum ada seorang pun yang mendengar selain beliau. 

Baca Juga : Wadahi Generasi Muda Pramuka Bertumbuh, Mbak Cicha Berangkatkan 20 Kontingen Giat Prestasi 2025

Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi dari Solo juga menegaskan, Rasulullah SAW bahkan mengingat batu tersebut sepanjang hidupnya. Peristiwa ini juga tercatat dalam salah satu kitab Tarikh Nabawiyyah, menandai bagaimana sejak muda, sebelum usia 40 tahun, tanda-tanda kenabian sudah begitu nyata.

Lebih jauh, Ustaz Miftah mengajak umat Islam untuk merenungkan makna dari kisah sederhana ini. Jika sebongkah batu saja memberi salam dan dikenang oleh Nabi SAW, bagaimana dengan umatnya yang bersungguh-sungguh bersalawat kepada beliau?.

“Salawat itu adalah nur, cahaya. Semakin sering seseorang bersalawat, semakin terang cahaya yang terpancar dari dirinya,” ujarnya.

Ia menambahkan, cahaya selawat mampu menyinari semesta, kecuali jin dan manusia. Bahkan, menurutnya, aura positif dari selawat dapat menjadi benteng dari energi negatif, termasuk wabah penyakit dan segala bentuk keburukan.

Dalam pandangan Ustaz Miftah, memperbanyak selawat bukan hanya ibadah, tapi juga bentuk perlindungan batin dan lahir. Dengan izin Allah, orang yang istiqamah dalam membaca selawat akan dijaga dari berbagai marabahaya.

Baca Juga : Pilah Sampah, Rawat Bumi: Dosen Unisba Blitar Ajak Siswa SD Jadi Agen Perubahan

“Bayangkan, jika salam dari batu saja begitu berkesan bagi Rasulullah SAW, maka salawat dari hati seorang mukmin tentu jauh lebih berharga di sisi beliau,” tutupnya.

 


Topik

Agama Batu yang Memberi Salam Rasulullah Kisah Irhashat Hikmah Selawat



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Lumajang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Sri Kurnia Mahiruni