JATIMTIMES – Libur panjang selalu membawa berkah tersendiri bagi para pelaku wisata di Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Salah satunya adalah jasa penyewaan kuda yang kembali menjadi primadona bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan telaga dari sudut berbeda.
Sejak pagi, deretan kuda dengan pelana berwarna-warni tampak berjajar rapi di pinggiran telaga. Para wisatawan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, antusias menyewa kuda untuk berkeliling kawasan wisata yang berada di lereng Gunung Lawu itu. Harga sewa bervariasi, berkisar Rp50 ribu hingga Rp 80 ribu tergantung rute dan durasi perjalanan.
Baca Juga : Prakiraan Cuaca Jawa Timur Sabtu, 6 September 2025: Waspada Angin dan Hujan Sore Hari
“Alhamdulillah, kalau liburan panjang ini penghasilan naik hampir tiga kali lipat dibanding hari biasa. Mulai jum'at kemaren penyewa sudah mulai banyak,” ujar Sutrisno (45), salah satu penyedia jasa kuda yang sudah puluhan tahun menggantungkan hidupnya dari sektor wisata.
Penyewaan kuda di Telaga Sarangan bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga roda penggerak ekonomi warga sekitar. Saat ini tak kurang dari 100 kuda yang disewakan di telaga Sarangan. Banyak keluarga menggantungkan hidup pada sektor ini, baik sebagai pemilik kuda, joki, maupun penyedia perlengkapan perawatan.
Data dari Dinas Pariwisata setempat menyebutkan, jumlah wisatawan yang memadati Telaga Sarangan saat libur panjang bisa mencapai puluhan ribu orang per hari. Kondisi ini membuat usaha jasa transportasi tradisional seperti kuda tetap bertahan dan menjadi ikon tersendiri yang tidak bisa dipisahkan dari pesona Sarangan.
“Wisata Sarangan bukan hanya soal telaga dan udaranya yang sejuk, tapi juga pengalaman budaya lokal, termasuk menunggang kuda. Ini yang membuat wisatawan selalu rindu untuk kembali,” kata Joko Trihono Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan, dalam keterangannya.
Selain sebagai sarana hiburan, penyewaan kuda juga menjadi bentuk investasi wisata yang terus dipertahankan. Harga seekor kuda terbilang tidak murah, bisa mencapai puluhan juta rupiah. Namun bagi pemiliknya, itu adalah tabungan sekaligus aset yang mendatangkan keuntungan jangka panjang.
“Kalau kuda sehat, bisa dipakai bertahun-tahun. Biayanya memang tidak sedikit untuk pakan dan perawatan, tapi saat liburan seperti ini hasilnya sepadan,” jelas Suparmi, salah satu pemilik kuda yang kerap disewa wisatawan.Sementtara untuk penhasilan, biasanya antara pemilik kuda dan joki menerapkan sistem bagi hasil fifty -fifty.
Baca Juga : Ramalan Zodiak 6 September 2025: Keuangan Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo
Bagi para pengunjung, menunggang kuda di Sarangan menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi kawasan telaga yang sejuk dan pemandangan pegunungan menambah pengalaman wisata semakin lengkap. Anak-anak tampak gembira ketika dipandu joki mengelilingi tepian telaga, sementara orang tua tak ragu mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponsel.
“Anak-anak senang sekali naik kuda. Kalau ke Sarangan rasanya kurang lengkap kalau tidak mencoba,” ungkap Dian, wisatawan asal Sragen.
Dengan tingginya minat wisatawan, penyewaan kuda di Telaga Sarangan terbukti mampu menjadi sektor andalan yang mendulang rezeki bagi masyarakat.
Lebih dari itu, keberadaan kuda wisata juga melestarikan tradisi lokal yang sudah mengakar puluhan tahun, sekaligus memperkaya citra Sarangan sebagai destinasi wisata unggulan Jawa Timur.
