free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Mengingat Kisah Bung Karno yang Jatuh Sakit Jelang Kemerdekaan Indonesia

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

17 - Aug - 2023, 15:01

Placeholder
Soekarno Hatta. (Foto screenshot)

JATIMTIMES - Naskah Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945.

Pembacaan naskah proklamasi dilaksanakan di kediaman Soekarno, yaitu di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Baca Juga : Kisah Malaikat yang Tidak Pernah Tersenyum Meski Pada Rasulullah SAW Sekalipun

Dilansir dari akun Tiktok @goodnewsfromindonesia, tak banyak yang tahu jika proklamasi saat itu jatuh pada bulan puasa.

Namun saat itu, Soekarno tidak mengikuti ibadah puasa karena penyakitnya. Diketahui saat itu Soekarno terserang penyakit malaria.

Walaupun demikian Soekarno tetap ikut merumuskan teks proklamasi hingga pagi.

Pada keesokan harinya, 2 jam sebelum pembacaan proklamasi dimulai, Soekarno masih tertidur pulas. Karena kondisi Soekarno yang mengkhawatirkan, para pemuda takut proklamasi gagal dibacakan.

Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya, Api Sejarah menuturkan, dua jam sebelum pembacaan teks Proklamasi, suhu badan Sukarno masih tinggi. Dia terserang malaria.

Selain itu, Sukarno juga mengalami kelelahan usai beraktivitas tiada henti. Mulai dari kegiatan di Rengasdengklok hingga begadang semalaman merumuskan naskah proklamasi di kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, perwira penghubung Angkatan Laut Jepang di Jakarta.

Tak berapa lama, Soeharto Sastrosoeyoso pun tiba. Dokter pribadi Bung Karno itu memberanikan diri masuk ke kamar Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tersebut. Ia lantas membangunkannya.

Lantaran suhunya tinggi, tubuh Bung Karno diberi suntikan yang berisi cairan chinine-urethan intramusculair. Ia juga diminta meminum obat broom-chinine untuk menurunkan suhu tubuhnya. Dengan begitu, pada hari ke-8 Ramadan, Bung Karno tidak berpuasa.

Tak hanya diberi suntikan, Bung Karno saat itu juga meminum madu asal Hadramaut, Yaman, pemberian, Faradj Martak, saudagar Timur Tengah, yang dekat dengan Bung Karno.  

Konon, madu , asal Hadramaut  itu memiliki kemampuan membunuh aneka bakteri tanpa efek samping. Madu ini bersifat antibiotik, antiseptik, dan antijamur. Soekarno pun disebut rutin mendapat pasokan satu dus madu Sidr satu atau dua bulan sekali.

Obat yang diminum Soekarno itu pun mujarab dan membuat badan Soekarno kembali sehat meski tidak terlalu pulih.

Akhirnya, pada pukul 09.00 pagi Soekarno bangun dan bersiap-siap untuk membacakan proklamasi. Dan tepat pukul 10.00 Soekarno berhasil membacakan teks proklamasi dengan penuh semangat yang berapi-api.

Berikut teks proklamasi.

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Jakarta 17-8-45

Atas nama bangsa Indonesia

Sukarno-Hatta

Tangis haru langsung terlihat di wajah para pemuda dan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang hadir. Ada yang berpelukan, ada pula yang memekikkan teriakan "Indonesia Merdeka!".

Prosesi pembacaan teks proklamasi pada hari itu berjalan dengan sederhana dan cukup intim.

Baca Juga : Shalwaa Kia, Duta Maritim Asal NTT Kunjungi KKP RIĀ 

Setelah membaca teks proklamasi dan upacara kemerdekaan selesai, Soekarno kembali ke kamarnya untuk beristirahat.


Topik

Serba Serbi Bung Karno Soekarno sebelum kemerdekaan teks proklamasi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Lumajang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Nurlayla Ratri