JATIMTIMES - Tim Nukus Dor yang beranggotakan para guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di salah satu SD di kawasan Kecamatan Sukun berhasil meraih juara satu dalam lomba olahraga tradisional hadang di acara Malang Creativa #2.
Kepala Bidang Pemberdayaan Olahraga Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Wahyu Setyawan menyampaikan, bahwa dalam lomba olahraga tradisional hadang terdapat 13 tim yang turut serta meramaikan lomba tersebut.
Baca Juga : Lantunan Musik Rock Menggema di Kawasan Coban Talun, Jadi Magnet Wisatawan
"Dari 13 tim yang ada, juara satu dimenangkan oleh Nukus Dor, juara dua Janti Pink dan juara tiga Janti Blue," ungkap Wahyu.
Pihaknya beralasan, memilih salah satu cabang olahraga hadang untuk memberikan hiburan kepada masyarakat dan melatih ketangkasan para peserta.
Terlebih lagi, menurut Wahyu saat ini banyak masyarakat yang lebih memilih bermain gadget dari pada bermain olahraga tradisional. Padahal, dahulu olahraga tradisional sangat diminati dan terbukti bermanfaat untuk melatih ketangkasan seseorang.
"Sekarang orang banyak main di gadget. Kami ingin memperkenalkan bahwa dulu banyak yang dimainkan dan olahraga ini juga dipertandingkan," ujar Wahyu.
Sementara itu, salah satu anggota dari Nukus Dor yakni Gladys Nurvianawati mengatakan, bahwa pihaknya bersyukur akhirnya pihak Disporapar Kota Malang dapat menggelar lomba olahraga tradisional dan dapat memenangkan salah satu cabang olahraganya yakni hadang.
Pihaknya menuturkan, bahwa meskipun para anggota Nukus Dor yang berisikan para guru PJOK SD di wilayah Kecamatan Sukun ini sudah lama tidak berlatih secara intensif, namun pihaknya mengaku masih memahami secara teori maupun praktik terkait olahraga tradisional yang sudah digeluti selama kurang lebih lima tahun.
Baca Juga : Lima Ulama NU asal Jatim ini Diharapkan dapat Gelar Pahlawan Sebelum Jokowi Lengser
"Meskipun kita jarang latihan, kita punya treatment tersendiri dan sudah paham serta sudah lama bergelut dengan olahraga ini," ujar Gladys.
Lebih lanjut, pihaknya berharap agar Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Disporapar dapat menggelar kegiatan lomba olahraga tradisional secara rutin tiap tahun. Hal itu untuk lebih mengenalkan lagi olahraga tradisional di kalangan masyarakat, baik tua maupun muda.
"Mungkin harapan kita agar tiap tahun digelar acara seperti ini supaya masyarakat Kota Malang lebih antusias dengan olahraga tradisional," pungkas Gladys.
