JATIMTIMES - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang bersiap menghadapi lonjakan volume sampah selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sejumlah langkah antisipasi dilakukan, mulai dari penambahan jam kerja petugas hingga optimalisasi armada pengangkut sampah di seluruh wilayah kota.
Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang, mengatakan bahwa pihaknya telah menginstruksikan petugas lapangan untuk siaga penuh. Termasuk bekerja lembur dan tetap bertugas pada akhir pekan.
Baca Juga : Puluhan Warga Kabupaten Malang Jadi Korban Penjualan Rumah Ilegal
“Yang dilakukan teman-teman yang di lapangan kita siapkan untuk lembur. Jadi yang biasanya jam hari kerjanya itu jam 5 pagi sampai jam 4. Nah kita tambahin lagi begitu juga di hari Sabtu Minggu. Jadi teman-teman stand by untuk persiapan sampah yang mungkin pasti akan bertambah,” ujar Raymond.
Menurut Raymond, penambahan jam kerja ini penting karena sejumlah Tempat Penampungan Sementara (TPS) diperkirakan akan mengalami peningkatan volume sampah, terutama pada jam-jam pengambilan. Dengan ritase yang ditambah, DLH berharap tidak terjadi penumpukan berkepanjangan.
“Sehingga untuk kondisi TPS-TPS yang sudah menumpuk di jam pengambilan, tentunya akan bertambah lagi. Maka dengan teman-teman menambah jam kerjanya, harapannya tidak ada masalah untuk mengambil sampah itu,” katanya.
Berkaca pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, volume sampah harian di Kota Malang rata-rata mencapai sekitar 720 ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 500 ton dibuang ke TPA Supit Urang, sementara sisanya dikelola melalui TPST, TPS 3R.
“Dengan kondisi liburan Nataru itu, prediksi yang sebelum-sebelumnya ada penambahan sampah di tiap harinya kurang lebih 20 ton,” jelasnya.
Untuk mendukung pengangkutan sampah selama periode libur panjang, DLH Kota Malang mengerahkan puluhan armada truk sampah. Meski tidak ada penambahan unit kendaraan, rit pengambilan ditingkatkan menyesuaikan lonjakan volume.
“Untuk yang ada di DLH Kota Malang, untuk truk khusus truk sampah di luar truk yang RTH ya, itu kami ada 48 armada. Walaupun dari tiganya masih dalam kondisi perbaikan, armada tidak bertambah, cuma jam pengambilan atau rit pengambilan itu yang ditambah,” ungkapnya.
Baca Juga : Kepemimpinan Inovatif Mbak Wali: Kota Kediri Melesat di IGA 2025
Ia menambahkan, TPS yang biasanya hanya dilayani satu kali pengangkutan bisa ditingkatkan menjadi dua hingga tiga kali dalam sehari selama masa libur Nataru.
“Mengingat karena volumenya bertambah, yang seharusnya mungkin 1 TPS itu 1 kali pengambilan, maka bisa sampai 2 atau 3 kali,” imbuhnya.
Selain kawasan permukiman, DLH juga menaruh perhatian pada titik-titik keramaian seperti stasiun dan terminal. Meski lonjakan sampah di lokasi tersebut diprediksi tidak signifikan, penambahan fasilitas tetap dilakukan secara terbatas.
“Ada tapi mungkin tidak terlalu banyak, mengingat kemarin bantuan dari CSR maupun dari anggaran kami penambahan kelompok sampah maupun tempat tempat sampah tidak banyak. Tapi ada permintaan beberapa titik seperti Kayutangan, stasiun kereta api itu penambahan untuk tempat sampah plastik. Nanti karena kami satu tempat kami taruhkan di kurang lebih 5 titik tambahan untuk penambahan tempat sampah khusus,” pungkasnya.
Dengan kesiapsiagaan petugas, armada, serta penyesuaian rit pengangkutan, DLH Kota Malang optimistis persoalan sampah selama libur Nataru dapat tertangani dengan baik.
