free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Terkendala Keterbatasan Lahan, Baru Lima Kopdeskel Merah Putih yang Aktif Beroperasi di Kota Batu

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Dede Nana

27 - Nov - 2025, 07:31

Placeholder
Wali Kota Batu Nurochman menyampaikan arahan saat pelatihan perkoperasian di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Rabu (26/11/2025).(Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Pembangunan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di Kota Batu masih berjalan sebagian kecil. Sejak launching nasional pada Juli 2025 lalu, baru lima koperasi desa/kelurahan (Kopdeskel) yang aktif beroperasi di Kota Batu.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Batu Nurochman dalam Workshop Pelatihan Perkoperasian Kota Batu di Gedung Graha Pancasila Balai Kota Among Tani Batu kemarin (26/11/2025). Realisasi KDKMP masih berupaya digenjot di tengah keterbatasan masing-masing desa dan kelurahan.

Baca Juga : Dinas PU Bina Marga Upgrade Tim GARDAN Berbasis Digital, Tangani Masalah Drainase 24 Jam

"Ada lima KDKMP yang sudah aktif tersebar di tiga kecamatan," ungkap Nurochman.

Ia merincikan, di Kecamatan Junrejo, dua koperasi yang beroperasi di Kelurahan Dadaprejo dan Desa Pendem. Sementara itu di Kecamatan Batu beroperasi di Kelurahan Sisir. Dua lainnya di Kecamatan Bumiaji, terdiri atas Desa Bulukerto dan Desa Bumiaji.

Wali Kota yang biasa disapa Cak Nur itu mengungkapkan, upaya akselerasi KDKMP di lingkup Kota Batu sejauh ini menemui beberapa kendala. Yang mana menyebabkan belum beroperasinya koperasi di desa maupun kelurahan lain.

"Salah satu faktor utamanya adalah minimnya ketersediaan lahan," jelasnya.

Cak Nur mengaku sudah meminta desa dan kelurahan untuk mempersiapkan lahan. Sayangnya, kontur wilayah di Kota Batu menjadi persoalan pembangunan koperasi tidak berjalan. Baik yang lahannya tidak memenuhi syarat, hingga wilayah yang tidak ada lahan sama sekali. 

Ia menjelaskan, di wilayah Desa Sumberbrantas pembangunan secara fisik perlu kajian konstruksi lahan. Wilayahnya terletak di lereng gunung membutuhkan rekomendasi, baik secara fisik maupun konstruksi agar bangunan bisa tahan lama.

Baca Juga : Kearsipan Pemkot Batu Alami Peningkatan, Nilai Pengawasan 2025 Naik 5,51 Persen

"Misalnya di Kelurahan Ngaglik yang tidak memiliki lahan sama sekali. Bahkan, pembangunan tempat pengolahan sampah reuse, reduce and recycle (TPS3R) di sana tidak bisa (lahan terbatas)," terang pria asal Desa Sumberejo itu.

Maka ini perlu pihaknya perlu pengkajian lebih lanjut untuk alternatif solusi. Nurochman mengaku tetap optimistis untuk merealisasikan percepatan pembanguna KDKMP di Kota Batu.

"Tentunya dengan kerja sama anggota koperasi dan pemerintah, beberapa permasalahan akan segera diatasi," imbuhnya.


Topik

Pemerintahan kopdes merah putih kdkmp kopdes kota baru wali kota batu



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Lumajang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Prasetyo Lanang

Editor

Dede Nana