JATIMTIMES - Di tengah dinamika tantangan ekonomi, Polri menggandeng komunitas ojek online (ojol) untuk bergerak bersama menjaga keamanan dan menguatkan perekonomian rakyat. Sinergi itu diwujudkan dalam Apel Ojol Kamtibmas Jogo Jatim yang dipimpin langsung Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jumat (31/10/2025).
Lautan jaket hijau, oranye, kuning, memenuhi lapangan hijau Stadion Gajayana. Totalnya ada 4.425 perwakilan ojol dari berbagai 24 daerah kota/kabupaten di Jawa Timur kompak berdiri tegak mengikuti komando Kapolri Jenderal Listyo.
Baca Juga : RSF Janji Usut Pembantaian di El-Fasher, Dunia Marah: Sudan jadi Neraka di Bumi
Pada apel ini para pengemudi ojol membacakan deklarasi yang berisi lima komitmen bersama, yakni berkomitmen penuh mendukung dan bersinergi dengan kepolisian agar terwujud Jawa Timur yang aman dan kondusif. Kemudian siap menjadi mitra Polri dalam menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di Jawa Timur.
Selanjutnya akan mematuhi peraturan lalu lintas demi mendukung keamanan dan ketertiban berlalu lintas. Berkomitmen menjaga lingkungan, warga, serta menaati aturan dalam semangat Jogo Jawa Timur, demi Jatim yang aman, tertib, dan bermartabat. Serta mendukung program-program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
Sebagai simbol kemitraan, Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyerahkan dan mengenakan rompi serta helm Ojol Kamtibmas kepada perwakilan pengemudi dari beberapa aplikator. Kapolri juga memberikan piagam penghargaan kepada driver yang berperan aktif menjaga keamanan di wilayahnya.
“Terima kasih sudah melaksanakan deklarasi ojol yang tadi juga sudah saya dengarkan langsung. Tentunya ini menjadi hal yang sangat menggembirakan bagi kita semua untuk bersama menjaga wilayah ibu kota, kabupaten/kota, dan provinsi khususnya di Jatim,” tegas Jendral Listyo.
Dengan adanya kegiatan ini, lanjut Listyo menjadi momentum penting untuk terus bersinergi antara Polri dan komunitas ojol dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan mendukung kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat. Demi mewujudkan perekonomian bangsa.
“Situasi global saat ini sedang berada pada fase yang sangat dinamis dan penuh ketidakpastian. Oleh karena itu, ini tentunya menjadi hal yang harus terus kita waspadai,” imbuhnya.
Terlebih, komunitas ojek online kini menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat, berperan penting dalam mendukung pertumbuhan UMKM dan perekonomian nasional. Melihat kontribusi terhadap pertumbuhan UMKM nasional yang pada l 2025 menyumbang 61,9 persen dari PDB serta menyerap 119 juta tenaga kerja.
Baca Juga : Fenomena Motor Brebet Melanda Utara Jawa Timur, Didominasi Motor Matic dan Ini Solusinya
Lebih lanjut Jenderal Listyo menilai, komunitas ojek online bukan hanya penyedia layanan transportasi, tetapi juga garda terdepan dalam memperkuat konektivitas sosial dan menjadi mitra Polri dalam pendekatan community policing.
Eksistensi komunitas ojol telah berperan sebagai suatu garda terdepan dalam memperkuat konektivitas dan harmoni sosial. Ojol menjadi penghubung antar lapisan masyarakat serta menjangkau setiap sudut wilayah dan berinteraksi langsung dengan warga.
“Saya juga kagum dengan solidaritas antara ojol dalam hal saling membantu, menolong pengguna jalan yang mengalami kesulitan, hingga ikut menjaga ketertiban di lingkungan sekitar,” terangnya.
Peran ojol ini selaras dengan tugas Polri, dalam menjaga kondusivitas, kamtibmas melalui pendekatan kepolisian berbasis masyarakat, keamanan dan ketertiban menjadi tanggung jawab seluruh elemen bangsa. Sehingga para ojol bisa mengoptimalkan peran sebagai pelopor keselamatan dan ketertiban berlalu lintas. Serta menjadi pionir pencegah kejahatan di jalanan.
“Rekan-rekan ojol dapat menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas, pionir pencegah kejahatan, dan sumber informasi bagi Polri tentang potensi gangguan keamanan di jalanan,” tutupnya.
