JATIMTIMES - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Timur terus memperkuat perannya dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Komitmen itu disampaikan dalam kegiatan koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang dihadiri oleh Plt Asisten 1 Setda Provinsi Jawa Timur sekaligus Kepala Biro Kesra, Imam Hidayat, serta Wakil Ketua III Baznas Jatim, Dr. KH. Muhammad Zakki.
Imam Hidayat menegaskan, Pemprov Jawa Timur akan terus mendukung setiap langkah Baznas dalam mempercepat pengentasan kemiskinan melalui program-program yang terarah dan tepat sasaran.
Baca Juga : Diduga Hamil, Nissa Hengkang dari Sabyan Gambus? Ini Faktanya
“Baznas memang memiliki tugas menghimpun dan menyalurkan. Yang kami harapkan, ke depan sasarannya semakin tepat dan program unggulan yang dimiliki bisa diandalkan, terutama dalam pemberdayaan ekonomi dan pengentasan kemiskinan,” ujarnya.
Menurut Imam, kegiatan seperti ini menjadi ajang penting untuk saling berbagi ide, informasi, sekaligus menyusun arah kebijakan dan rencana program tahun 2026. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara Baznas kabupaten/kota dengan pemerintah daerah masing-masing agar setiap program bisa berjalan efektif.
“Keberhasilan program butuh kerja sama semua pihak. Kalau programnya bagus, trust masyarakat juga akan meningkat untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui Baznas,” tambahnya.
Dari hasil evaluasi Pemprov, berbagai program Baznas dinilai sudah menyentuh langsung masyarakat, baik dalam bentuk bantuan maupun pemberdayaan. Salah satu yang menjadi perhatian adalah program Satu Keluarga Satu Sarjana bagi masyarakat miskin.
“Pemutus kemiskinan paling efektif adalah melalui pendidikan. Ketika jenjang pendidikan meningkat, wawasannya juga terbuka, dan otomatis kesejahteraannya ikut naik,” terang Imam.
Selain itu, Baznas juga memiliki sejumlah program pemberdayaan ekonomi mikro seperti pelatihan dan bantuan modal usaha bagi masyarakat kecil. Program ini diharapkan dapat memutus ketergantungan masyarakat pada rentenir dan pinjaman online.
“Masyarakat kecil sebenarnya butuhnya sedikit, tapi tidak bisa akses lembaga keuangan. Di situ Baznas bisa turun langsung,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua III Baznas Jatim, Dr. KH. Muhammad Zakki, menuturkan bahwa Baznas kini tengah fokus mengembangkan program tematik sebagai strategi pemberdayaan mustahik agar kelak bisa menjadi muzakki.
“Program tematik ini menggabungkan nilai-nilai pemberdayaan dan pencerahan (enlightenment). Di dalamnya ada trust dan keterbukaan. Karena kita lembaga yang mengelola uang masyarakat, transparansi itu wajib,” ungkapnya.
Baca Juga : Revisi Perda Trantibum, Komisi A DPRD Jatim Gali Masukan Akademisi dan Tokoh Masyarakat
Menurut Zakki, kepercayaan publik terhadap Baznas kini terus meningkat. Masyarakat mulai memahami bahwa Baznas bukan sekadar lembaga pengumpulan dana, melainkan mitra pemerintah dalam membangun kemandirian ekonomi umat.
“Pemprov mendorong agar program tematik Baznas bisa diadopsi oleh kabupaten/kota. Kita selaraskan, agar tahun 2026 mustahik bisa naik kelas menjadi muzakki,” ujarnya.
Dari seluruh program yang dijalankan, penyaluran terbesar di Jawa Timur saat ini masih didominasi oleh bidang pemberdayaan usaha kecil menengah. Salah satu contohnya adalah program ternak kambing koloni, yang dinilai membawa dampak ekonomi berantai di kalangan masyarakat penerima manfaat.
“Ternak kambing ini bukan hanya bantuan, tapi jadi ekosistem ekonomi. Anak kambingnya nanti diberikan lagi ke mustahik lain. Jadi berkembang terus,” jelas Zakki.
Ia menegaskan, pengentasan kemiskinan tidak cukup dengan memberikan bantuan modal semata, tetapi juga membentuk mindset dan karakter wirausaha di kalangan masyarakat.
“Kalau dua hal itu, pemberdayaan ekonomi dan perubahan mindset (dapat) dikawinkan, maka apa yang diinginkan Pemprov untuk pengentasan kemiskinan akan berdampak sangat besar,” tutupnya.
