JATIMTIMES - Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan tren unik permainan penghapus yang diubah menjadi gasing. Kreativitas anak-anak sekolah dalam memodifikasi benda sederhana ini berhasil mencuri perhatian warganet dan bahkan menjadi viral di berbagai platform.
Dalam sejumlah video yang beredar, terlihat bagaimana penghapus pensil dipadukan dengan beberapa benda lain, seperti isi staples dan paku payung, lalu dirangkai menyerupai gasing. Setelah diputar, gasing penghapus tersebut mampu berputar kencang layaknya mainan sungguhan. Tak heran, tren ini cepat menyebar karena dianggap seru, unik, sekaligus kreatif.
Bahan dan Cara Membuat Gasing Penghapus
Permainan viral ini biasanya dibuat menggunakan empat bahan utama:
1. Beberapa buah penghapus pensil
2. Isian staples
3. Paku payung
4. Alat bantu untuk merangkai
Setelah disusun membentuk lingkaran, penghapus akan berubah menjadi gasing sederhana yang bisa dimainkan di lantai kelas maupun meja belajar.
Narasi Video Guru yang Viral
Menanggapi tren ini, seorang guru melalui akun TikTok @gerobakgosip membagikan video peringatan. Dalam rekamannya, guru wanita berjilbab tersebut memperlihatkan tumpukan gasing penghapus yang berhasil diamankan dari siswa-siswanya.
Baca Juga : Isu Perceraian Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf Viral, Rachel Vennya Kirim Bunga Dukungan
Dengan nada serius, ia menegaskan bahwa permainan ini bukan hanya pemborosan, karena siswa membeli banyak penghapus hanya untuk membuat gasing, tapi juga berbahaya karena menggunakan benda tajam.
“Anak-anak sekarang bikin gasing pakai penghapus, tapi di dalamnya ada staples sama paku payung. Kalau sampai kena tangan, bisa berbahaya. Orang tua jangan anggap enteng. Tolong awasi anak-anaknya,” ujarnya dalam video, dikutip Minggu (14/9/2025)
Unggahan tersebut langsung ramai ditanggapi warganet. Banyak yang mendukung langkah sang guru karena dianggap peduli terhadap keselamatan anak, meski ada juga yang menilai tren ini justru wajar sebagai bentuk kreativitas.
"Daripada main HP, bjir kek ga pernah kecil aja. Perasaan mainan dulu lebih aneh-aneh," komen @ad***.
“Mending dibikin lomba! Di hari khusus terus pakai APBD, jadi aman dan hobi tetap tersalurkan!”," ujar @pikni***.
Baca Juga : Menbud Fadli Zon Hadiri Puncak Festival Keroncong Svaranusa, Kota Blitar Gaungkan Bhineka Tunggal Irama
“Kreatif itu bisa dengan bahan lain ya, ayah bunda. Itu bahannya berbahaya ada staples dan paku payung lho… Coba bayangin kalau tercecer kena kaki," kata @ayu****.
Waspada Tren Kreatif tapi Berisiko
Hingga kini, tren gasing penghapus masih ramai diperbincangkan. Bagi sebagian orang, ini hanyalah permainan seru yang mencerminkan imajinasi anak-anak. Namun, bagi yang lain, tren ini menjadi pengingat agar kreativitas tidak sampai membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Para orang tua dan guru diimbau untuk lebih waspada terhadap kebiasaan baru anak-anak, serta mengarahkan kreativitas mereka ke kegiatan yang lebih aman dan bermanfaat.
Alternatif Kegiatan Kreatif yang Lebih Aman
Agar kreativitas anak tetap tersalurkan tanpa menimbulkan risiko, ada beberapa kegiatan yang bisa menjadi alternatif:
• Membuat origami dari kertas berwarna untuk melatih keterampilan motorik halus.
• Merakit lego atau balok bangunan yang dapat mengasah logika dan imajinasi.
• Eksperimen sains sederhana, misalnya membuat gunung berapi mini dari soda kue dan cuka.
• Menggambar atau melukis, yang bisa menjadi media ekspresi diri.
• Membuat mainan dari barang bekas, seperti mobil-mobilan dari kardus atau kapal dari botol plastik.
Dengan kegiatan tersebut, anak-anak tetap bisa berkreasi sekaligus belajar hal baru tanpa perlu melibatkan benda tajam yang berbahaya.
