Kebutuhan pangan akan selalu ada dan dibutuhkan oleh masyarakat luas, terutama yang berasal dari produk pertanian dan peternakan.
Kharisma Tegar Jiwa (25), salah satu pengelola peternakan ayam broiler di Desa Karanganyar, Yosowilangun Lumajang menilai semangat dan keinginan anak muda untuk bertani dan beternak perlahan mulai terkikis.
Baca Juga : Sukses di Usia Muda, Alumni Unisba Blitar Sukses Bangun Bisnis Fashion
"Banyak dari anak-anak muda Lumajang memilih mengadu nasib di luar kota, padahal di Lumajang masih banyak lahan yang bisa dimaksimalkan, seperti beternak misalnya," jelas Kharisma, sapaan karibnya.
Kharisma kemudian menjatuhkan pilihan kepada usaha ternak ayam petelur. Dia menjelaskan, dari 3 ribun ayam broiler yang dikelolanya mampu menghasilkan 80 telur perhari.
"Dari beternak hampir semua komponen bisa dimanfaatkan, ayam dan telur bisa dikonsumsi, kotorannya bisa untuk pupuk kandang serta bulunya bisa untuk hiasan," imbuh Kharisma.
Kharisma yang merupakan alumnus salah satu PTN di Malang juga sempat terpikir berkarir di luar Lumajang, namun pada akhirnya dia memilih pulang kampung dan membangun usaha sendiri.
Baca Juga : 50 Persen UMKM Binaan Kadin Kabupaten Malang Gulung Tikar
"Sayang apabila anak-anak muda potensial di Lumajang keluar semua," tegas Kharisma.
Pada akhirnya, Kharisma memilih pulang dan memulai usaha berdasarkan pada potensi yang ada di Lumajang.