Walau masa pandemi terus menghantam sejumlah usaha, namun Usman Batik Lumajang (UBL) dan tetap mampu bertahan dengan 12 karyawan yang bekerja di perusahaan itu.
Berbagai motif dengan warga yang kuat dan tahan lama, batik produksi UPL selama ini mengandalkan pemasaran langsung kepada konsumen secara off line, termasuk ke sejumlah sekolah di Lumajang.
Baca Juga : Berawal dari Bahagiakan Istri, Hiasan Dinding Buatan Pemuda Blitar Tembus Pasar ASEAN
Produksi batik dari UBL yang paling banyak digemari warga Lumajang diantaranya batik dengan motif pisang dan kuda. Ini sesuai dengan ciri khas sebagai kota pisang dan kesenian kuda kencak yang memang berasal dari Lumajang.
“Pesanan tertinggi dengan motif pisang dan kuda disamping motif-motif lainnya,” kata Herry Wibowo, Manager Marketing UBL.
Sedangkan yang paling digemari pelanggan UBL adalah batik canting dengan bahan dasar kain premis B. Sementara harganya antara 200 ribu per meter sampai dengan harga jutaan rupiah, tergantung dengan motif yang dipesan oleh konsumen.
“Kami sudah menerima pesanan hingga Sulawesi, kalau Pulau Jawa hampir merata,” jelas Herry ketika ditemui Jatimtimes.com di workshopnya di Dusun Duren LorDesa Dawuhann Lor, Kecamatan Sukodono Lumajang.
Baca Juga : Promo Akhir Tahun, Cat Propan di Graha Bangunan Diskon 15 Persen
Masih kata Herry, berdasarkan testimoni para pembelinya selama ini, batik UBL lebih kuat warnanya, sehingga menjadi ciri khas dan menarik bagi para calon pembeli yang lain.
