Pemkot Batu Pastikan Tidak Ada Pesta Perayaan Tahun Baru, Diganti Doa Bersama
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Yunan Helmy
31 - Dec - 2025, 02:32
JATIMTIMES - Jika biasanya perayaan tahun baru digelar dengan pesta kembang api dan konser musik, Tahun Baru 2026 akan berbeda. Pemkot Batu memastikan tidak ada pesta perayaan tahun baru dan menggantinya dengan doa bersama. Tanpa pesta kembang api maupun konser musik.
Hal ini bukan tanpa alasan. Pemkot Batu memberi penekanan tersebut dilatarbelakangi bencana banjir di Aceh dan Sumatera yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan lingkungan. Para korban hingga kini masih berjuang untuk bertahan di tengah semua akses terputus dan pemulihan kondisi.
Baca Juga : Teror Alas Roban Menghantui Layar Lebar Januari 2026, Pengalaman Mistis Pemain Bikin Merinding
Imbauan itu tertera dalam Surat Edaran (SE) Nomor 658.1/3702/35.79.410/2025. Ada dua poin atensi dalam edaran tersebut. Yakni empati kemanusiaan bagi korban bencana serta komitmen perayaan tahun baru yang ramah lingkungan.
"Hal ini menjadi suatu perhatian penting. Kita harus sama-sama menggelar doa bersama atau hening cipta bagi korban," ujar Wali Kota Batu Nurochman, belum lama ini.
Menurut pria yang akrab disapa Cak Nur itu, perayaan tahun baru tidak sekadar kemeriahan. Namun, momentum sebagai refleksi diri untuk mengevaluasi kekurangan di tahun ini dan memperbaiki diri menjadi lebih baik di tahun 2026 nanti. “Termasuk juga menjaga lingkungan agar tetap terkondisi,” imbuhnya.
Di tengah lonjakan jumlah pengunjung, Pemkot Batu juga dihadapkan pada tantangan lonjakan volume sampah. Karena itu, atensi khususnya yakni bagaimana pengolahan sampah bisa terproses secara maksimal.
Menurut data yang dilaporakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, lonjakan volume sampah saat libur akhir tahun cukup besar. Dari rata-rata produksi sampah harian sekitar 120 ton per hari. Meningkat 20 ton menjadi 140 ton per hari.
Baca Juga : Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun, Lengkap dengan Artinya
“Kami menginginkan pelaku sektor wisata bisa mengendalikan lonjakan sampah. Misalnya dengan mengurangi penggunaan sampah plastik,” tambah Nurochman.
Penyediaan fasilitas sampah terpilah menjadi kewajiban di lokasi ibadah, destinasi wisata, hotel, restoran, kafe, dan titik strategis lainnya.
Edaran tersebut selanjutnya diteruskan pada tingkat desa dan kelurahan. Dengan sinergi itu, beban pengelolaan sampah akan bisa terkendali. "Kami berharap perayaan Natal dan tahun baru berlangsung aman, khidmat, serta bertanggung jawab,” ucap Cak Nur.
