Hari Bela Negara 19 Desember: Refleksi Sejarah dan Makna Bela Negara di Era Modern
Reporter
Mutmainah J
Editor
A Yahya
18 - Dec - 2025, 03:15
JATIMTIMES - Hari Bela Negara yang diperingati setiap 19 Desember menjadi pengingat penting bahwa kemerdekaan Indonesia tidak pernah berdiri di ruang hampa. Ia lahir dari keberanian, strategi, dan tekad kuat para pendahulu bangsa dalam mempertahankan kedaulatan negara di tengah tekanan kolonial. Lebih dari sekadar peringatan sejarah, Hari Bela Negara merupakan ajakan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk terus menjaga persatuan dan berkontribusi aktif dalam pembangunan nasional.
Di era modern, makna bela negara mengalami perluasan. Ancaman terhadap bangsa tidak hanya berbentuk agresi militer, tetapi juga datang melalui tantangan ideologi, ekonomi, sosial, budaya, hingga teknologi. Oleh karena itu, semangat bela negara menjadi nilai penting yang harus hidup dalam keseharian masyarakat.
Baca Juga : Arema FC Rilis Jersey Ketiga Bernuansa Futuristik, Siap Jadi Ikon Gaya Hidup Aremania
Tema Hari Bela Negara ke-77 Tahun 2025
Mengutip Panduan Peringatan Hari Bela Negara (HBN) Ke - 77 Tahun 2025, pemerintah mengangkat tema “Teguhkan Bela Negara Untuk Indonesia Maju.” Tema ini menegaskan bahwa bela negara adalah sikap aktif dan kesadaran kolektif untuk membawa Indonesia ke arah kemajuan yang berkelanjutan.
Melalui tema tersebut, masyarakat diajak memahami bahwa kontribusi positif sesuai profesi baik sebagai pelajar, pekerja, aparatur negara, maupun pelaku usaha merupakan wujud nyata dari bela negara. Produktivitas, integritas, dan kepedulian sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya memperkuat ketahanan nasional.
Alasan 19 Desember Diperingati Sebagai Hari Bela Negara
Pemilihan tanggal 19 Desember tidak terlepas dari salah satu periode paling kritis dalam sejarah Indonesia, yakni Agresi Militer Belanda II pada tahun 1948. Serangan Belanda ke Yogyakarta saat itu bertujuan melumpuhkan pemerintahan Republik Indonesia dan menghapus eksistensi Indonesia di mata dunia internasional.
Namun, upaya tersebut justru memicu lahirnya strategi besar bangsa Indonesia untuk mempertahankan negara, yang kemudian menjadi simbol ketangguhan nasional.
Agresi Militer Belanda II dan Peran Strategis PDRI
Saat Belanda melancarkan serangan dan menawan Presiden Soekarno serta Wakil Presiden Mohammad Hatta, Republik Indonesia berada dalam kondisi genting. Untuk memastikan pemerintahan tetap berjalan, Presiden Soekarno mengirimkan mandat kepada Sjafruddin Prawiranegara di Sumatera Barat.
Mandat tersebut menjadi dasar pembentukan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dideklarasikan pada 22 Desember 1948. Keberadaan PDRI membuktikan bahwa negara Indonesia masih eksis dan terus melakukan perlawanan, baik melalui jalur diplomasi maupun perjuangan gerilya.
Langkah ini menjadi titik balik penting yang menggagalkan klaim Belanda dan memperkuat posisi Indonesia dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Nilai-Nilai Utama Bela Negara
Hari Bela Negara mengajarkan nilai-nilai dasar yang relevan sepanjang masa, di antaranya:
• Menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air
• Memperkuat kesadaran sebagai satu bangsa dan negara
• Menjunjung tinggi Pancasila sebagai ideologi nasional
• Menanamkan sikap rela berkorban demi kepentingan bersama
• Membangun kesiapan mental dan moral menghadapi berbagai ancaman
Nilai-nilai tersebut menjadi fondasi penting dalam membentuk warga negara yang tangguh dan berkarakter.
Dalam konteks kekinian, bela negara tidak selalu diwujudkan melalui perjuangan fisik. Menjaga persatuan di tengah perbedaan, melawan hoaks, berkontribusi dalam pembangunan, serta menaati hukum merupakan bentuk bela negara yang relevan di era digital.
Baca Juga : Imigrasi Malang Catat Kinerja Stabil dan PNBP Lampaui Target Selama 2025
Menuju Indonesia Emas 2045, semangat bela negara menjadi modal utama untuk menciptakan bangsa yang mandiri, berdaya saing, dan bermartabat di kancah global.
Peringatan Hari Bela Negara 19 Desember menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen seluruh elemen bangsa dalam menjaga Indonesia hari ini dan di masa depan.
