38 Santri Diduga Masih Terjebak Reruntuhan Mushalla Al Khoziny, Perlu Evaluasi Sarpras Pendidikan
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
A Yahya
01 - Oct - 2025, 02:15
JATIMTIMES – Peristiwa robohnya bangunan di Pondok Pesantren (ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, pada Senin (29/9/2025) menjadi kabar duka yang mengejutkan dan membawa kesedihan mendalam bagi semua pihak.
Insiden ini terjadi ketika proses pengecoran lantai empat dilakukan sejak pagi. Saat salat Asar berjamaah sekitar pukul 15.00 WIB, tiang pondasi diduga tak mampu menahan beban cor, sehingga bangunan runtuh hingga ke lantai dasar.
Baca Juga : Gempa Bumi Susulan Masih Berlangsung Usai Gempa M 6,5 Sumenep
Akibat peristiwa mendadak tersebut, puluhan santri dan pekerja tertimpa material. Hingga hari Selasa (30/09/2025), Kantor SAR Kelas A Surabaya mencatat, terdapat sebanyak 102 orang telah dievakuasi, dan korban meninggal dunia 3 orang.
Sementara itu, sekitar 38 santri diperkirakan masih berada di bawah reruntuhan. Dan masih dalam upaya pencarian oleh tim gabungan.
Adapun korban meninggal dunia adalah Maulana Ibrahim (15), warga Bangkalan berdomisili di Surabaya; Mashudul Haq (14), asal Surabaya; serta Muhammad Sholeh (22), asal Bangka Belitung.
Menanggapi musibah ini, Anggota DPR RI Reni Astuti menyampaikan belasungkawa mendalam. “Saya turut berduka cita atas musibah yang menimpa para santri di Ponpes Al Khoziny. Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Reni.
Menurut dia kabar ini sangat mengejutkan untuk kita semua, tentunya juga untuk para keluarga santri. "Saya berharap santri yang masih terjebak, bisa dapat dievakuasi dengan kondisi selamat.”, tambah Reni.
Reni juga mengapresiasi langkah cepat Pemprov Jatim, Pemkab Sidoarjo, tim SAR, relawan, dan seluruh pihak yang bergerak bersama dalam proses evakuasi.
Baca Juga : Fakta Terbaru Runtuhnya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, 91 Santri Diduga Tertimbun
“Saya juga menyampaikan Apresiasi untuk Tim Gabungan Evakuasi yang telah bergerak secepat mungkin dalam membantu korban. Semoga juga Tim diberikan kemudahan dan keselamatan dalam menjalankan tugas," pungkas Reni.
Selain itu, Reni juga turut memberikan dukungan bantuan melalui Posko Siaga DPD PKS Sidoarjo, sebagai tempat singgah bagi keluarga yang tengah menanti kabar anak-anak mereka.
Politisi asal Surabaya ini menekankan pentingnya pengawasan ketat dalam pembangunan sarpras pendidikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. “Keselamatan para santri dan warga pesantren harus menjadi prioritas utama. Perlu ada standar yang betul-betul ditegakkan,” tegasnya.
Reni mengajak semua pihak untuk turut mendoakan proses evakuasi, agar berjalan lancar dan aman. “Mari kita doakan bersama seluruh korban agar segera ditemukan, dan para santri yang selamat bisa pulih dari trauma,” pungkasnya.