Lapas Malang Catat Rekor Screening TBC Terbanyak di Jawa Timur, 2.454 Warga Binaan Disasar
Reporter
Hendra Saputra
Editor
A Yahya
23 - Sep - 2025, 10:21
JATIMTIMES - Lapas Kelas I Malang kembali mencetak sejarah dalam upaya pemberantasan Tuberkulosis (TBC). Selama 11 hari pelaksanaan Active Case Finding (ACF) TBC, sebanyak 2.454 warga binaan yang terdiri dari 428 tahanan dan 2.026 narapidana berhasil mengikuti skrining kesehatan.
Angka ini menempatkan Lapas Malang sebagai unit pemasyarakatan dengan jumlah peserta terbanyak se-Jawa Timur. Capaian ini bukan hanya sekadar angka, melainkan bukti keseriusan jajaran pemasyarakatan dalam mendukung program nasional eliminasi TBC 2030.
Baca Juga : Oknum Pesilat di Tulungagung Keroyok Wakapolsek, 1 Ditangkap dan Lainnya Buron
Dengan langkah besar ini, Lapas Malang membuktikan komitmennya menjaga hak kesehatan warga binaan sekaligus menjadi role model pencegahan TBC di lingkungan pemasyarakatan.
Kegiatan skrining dipusatkan di Klinik Pratama Paricara Lapas Malang dan dilakukan bertahap agar setiap warga binaan mendapatkan pelayanan optimal. Pemeriksaan meliputi skrining gejala, wawancara kesehatan, hingga rontgen dada dengan fasilitas mobil rontgen dari Tirta Medical Center (TMC).
Tak hanya internal lapas, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, mulai dari Kanwil Ditjenpas Jawa Timur hingga Dinas Kesehatan Kota Malang yang ikut hadir memantau jalannya ACF. Kolaborasi lintas sektor inilah yang membuat pelaksanaan berjalan lancar dan sesuai standar protokol kesehatan.
Kalapas Kelas I Malang, Teguh Pamuji, turut meninjau langsung jalannya ACF di hari terakhir. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang senantiasa mendukung dan mensukseskan program ini. Khususnya para dokter dan tenaga kesehatan, baik internal pemasyarakatan maupun eksternal dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kota Malang, yang bergantian mengawal kegiatan ini. Tanpa dedikasi dan kerja keras mereka, capaian 2.454 orang tentu tidak akan terwujud,” ujar Teguh.
Meski kegiatan ACF telah selesai, Teguh memastikan bahwa pelayanan kesehatan di Lapas Malang tetap berlanjut. Pemantauan terhadap pasien TBC dilakukan hingga enam bulan ke depan, termasuk pemeriksaan dahak ulang secara berkala.
Baca Juga : Ajukan Perubahan Nomenklatur Disbudpar Jatim, Ini Penjelasan Gubernur Khofifah
Dari hasil pemeriksaan awal, tercatat 8 warga binaan positif TBC yang langsung mendapatkan penanganan medis lanjutan. Jumlah ini berpotensi bertambah seiring uji laboratorium sampel dahak yang masih berlangsung. Data tersebut menjadi temuan penting untuk mempercepat langkah pencegahan penularan di lingkungan lapas.
Dengan jumlah skrining terbesar di Jawa Timur, Lapas Malang menegaskan diri sebagai pionir lapas sehat. Capaian ini membuktikan bahwa kerja sama erat antara pemasyarakatan, pemerintah daerah, dan mitra kesehatan bisa menghasilkan dampak nyata bagi kesehatan warga binaan.
Ke depan, Lapas Malang berkomitmen untuk terus konsisten mendukung program pemerintah dalam menciptakan pemasyarakatan yang sehat, aman, dan bebas TBC.