Kondisi Ekonomi Melemah, Pengajuan Penyaluran Zakat dan Infak di Lembaga Amil Bertambah
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
06 - Sep - 2025, 06:42
JATIMTIMES - Lesunya perekonomian masyarakat kurun setahun terakhir turut mempengaruhi penyaluran zakat dan infak. Sejumlah lembaga Amil mendapati penambahan jumlah sasaran penyaluran. Meskipun diketahui, bahwa perolehan zakat infak dan sedekah (ZIS) lembaga masih stabil.
Kondisi tersebut diakui salah satunya oleh Manager Executive Lazismu Kota Batu Ramadhiansyah Mufti. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, perolehan infak tahun ini masih cenderung stabil.
Baca Juga : Imbas Kerusuhan dan Demo di Sejumlah Daerah, Kunjungan Desa Wisata di Kota Batu Sempat Turun Drastis
"Bahkan ada potensi lebih tinggi lagi," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (5/9/2025).
Sepanjang tahun 2024 lalu, perolehan infak di Lazismu mencapai Rp 1,8 miliar. Sementara per bulan Juli lalu, perolehannya hanya berkisar Rp 1,6 miliar. Artinya, ada selisih sebesar Rp 200 juta.
Jumlah itu didapat dari perorangan yang rutin menyetorkan infak. Sejauh ini, belum ada penambahan signifikan dalam dua tahun terakhir. Yakni mencapai 130-134 orang saja.
"Meski begitu, perolehan tahun ini masih sangat kurang untuk memenuhi pengajuan penerima manfaat," ucap dia.
Pria yang disapa Rama itu menyampaikan, kondisi ekonomi yang melemah membuat lebih banyak pengajuan bantuan dari program Lazismu.
Tahun lalu, kalkulasi jumlah penerima manfaat mencapai 946 orang. Sementara tahun ini meningkat menjadi 1.086 orang. Artinya, jumlah orang yang mengalami kekurangan secara ekonomi menjadi semakin banyak.
Baca Juga : Perolehan Infak Masjid di Kota Batu Menurun
Alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menyebut, kondisi itu membuat pihaknya melakukan seleksi yang cukup ketat. Selain melakukan visitasi ke penerima manfaat, juga dilakukan asesmen ke tetangga sekitar. Tujuannya, agar bantuan program yang disalurkan benar-benar tepat sasaran.
Dirinya mengaku tengah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan realisasi infaq. Seperti jemput bola dengan mendatangi potensi donatur baru di sejumlah kajian.
"Termasuk banyak kemudahan lain seperti menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) atau m-banking," tutup Rama.